“Orang
mereka tidak konfirmasi ke kami, ya sudah kami biarkan saja,” kata Ibu Lela (35) salah satu karyawan kedai foto.
“Mereka seenaknya saja membangun gorong-gorong tanpa pemberitahuan dan tanpa
pikir akibatnya”, lanjutnya.
Sejak
tanggal 12 September lalu kira-kira proyek gorong-gorong ini mulai dibuat, di
jalan jendral Sudirman, Salatiga. Mereka mengeluhkan banyak sekali dampaknya.
Diantaranya debu yang ditimbulkan membuat mata pedih, sehingga mengganggu
pernafasan, belum debu yang banyak menempel di bingkai-bingkai foto, yang lebih
mendasar lagi, adalah omsetnya. Omsetnya menurun sekitar 70 %, karena
pelanggannya yang mengeluhkan kesulitan dalam parkir. Apalagi kalau memakai
kendara mobil. “Seharusnya, ada pemberitahuan,” tandasnya tajam.
Tetapi
beda dengan Pak Agus (31), tukang parkir di depan pasar raya. “Sebenarnya sudah
ada pemberitahuan dari dishub, ya sudah lumayan lama,” tuturnya. Tapi memang
berdampak pada penghasilan sehari-hari, hanya saja biasanya uang setor itu diminta
di tempat langsung. Tetapi sekarang langsung dibawa ke dishub.
“Dua
puluh ribu mungkin nilai yang tidak seberapa dari sebagian orang, tetapi
bagaimana jika untuk para tukang parkir seperti kami, apalagi ada proyek
seperti ini,”kata pak Agus.
“Kami
sebenarnya sudah diberitahu tentang hal ini, tetapi jangan salahkan kami jika
nanti terkadang uang setor kami kurang bahkan saya kemarin tidak menyetor
karena uang yang seharusnya disetorkan itu jumlahnya kurang. Belum lagi
hasilnya dibagi-bagi. Seharusnya mereka memahaminya (pihak dishub), mobil yang
biasanya parkir di depan sini, jadi tidak bisa. Bahkan tak jarang, ada yang
mengurungkan minatnya untuk ke sini karena area parkirnya yang tidak ada,” kata
Ismanto (36) tukang parkir lain.
Sesungguhnya
pengguna jalanpun tahu fungsi gorong-gorong itu, untuk mencegah adanya genangan
air di musim hujan, bahkan hampir masuk pertokoan di depan jalan jendral
Sudirman.
Pak
Margiono (40) pegawai bank Niaga menuturkan, “mereka jalan sendiri, tanpa ada
pemberitahuan sebelumnya, jadi tiba-tiba ada pihak yang mengukur bahu jalan
seperti itu, walaupun jaraknya kurang lebih 3 meter dari bank ke gorong-gorong.”
Walaupun memang tidak berpengaruh ecara finansial, karena semua kepentinga
tergantung nasabahnya, kalau memang para nasabah butuh untuk mendepositkan, ya
tergantung mereka lah.
Ketua
Pelaksana pembangunan, Budi (32) berkata, “Kami sudah memberitahukan ke pihak
yang berkaitan, misalnya, ke tukang parkir, ataupun para pertokoan,
pembuatannya ya diukur dahulu kedalamannya, paling tidak 1,6 meter, kemudian di
rapikan dahulu bawahnya.”
Para
pengguna jalan mengeluhkan debu yang ditimbulkan sangat mengganggu, tidak ada
proyek ini saja sudah sangat mengganggu. Belum lagi parkir yang semrawut,
membuat para pembeli di pasar raya pun agak berkurang minatnya.
Pak
Benni, kepala Dinas Cipta Karya dan Tata ruang, dengan lantang menjawab, “salah
mereka yang mengatakan kalau tidak ada pemberitahuan dari kami, karena kami
sudah berusaha mengumpulkan meraka untuk diberi sosialisasi tentang hal ini.”
Hal
ini untuk kepentingan masa depan, jangan dipikir akibatnya sementara ini,
karena ini adalah rencana jangka panjang untuk keadaan jalan di salatiga.
Karena sarana prasarana jika menunjang, maka masyarakat juga akan nyaman
nantinya.
“Rencana
pembangunan sarana-prasarana, direncanakan selesai pada rahun 2014 ke depan.
Saluran drainase air, di tambah agar muat untuk aliran air dari atas jika pada
musim hujan. Pada ruas jalan seberang juga akan ditambah gorong-gorong lagi,
hanya saja ii dilakukan pada depan pasar raya dahulu. Proyek pembangunan
gorong-gorong di sepanjang jalan jendral Sudirman, diperkirakan akan rampung
pada tanggal 26 Desember 2002. Proyek jalan ini di serahkan pada KSO. PT Mekar
Kukuh Abadi dan PT Nata Karya. Nantinya akan ada 2 jalur, yakni jalur lambat
dan jalur cepat, selain penambahan gorong-gorong untuk menagmpung debit air
yang meningkat pada musim hujan, juga terdapat penghijauan di sepanjang jalan
di depan tempat parkir pasar raya,” tandas pak Beni.
Akibat
dari pembuatan gorong-gorong ini hanya sekejap, dibanding nanti hasil
pembangunannya yang maksimal dan memuaskan.